Jumat, 31 Januari 2014

Bola Basket Ini Memiliki Harga Seperti Sebuah Mobil

Bola Basket Ini Memiliki Harga Seperti Sebuah Mobil

Merek fashion mewah asal Prancis, Hermes meluncurkan sebuah bola basket yang memilki harga selangit, yaitu $13.000 atau sekitar Rp. 140 juta.

Hal ini dilakukan dalam merayakan pembukaan butik mereka di Beverly Hills.

Bola basket berwarna biru tersebut terbuat dari kulit anak sapi, dengan teknik jahitan tangan yang sama digunakan dalam membuat tas merek terkenal Birkin.

Bola basket ini dipastikan dapat dimainkan dan memantul seperti bola basket biasa. Namun, Anda cukup yakin bola tersebut tidak akan banyak menghabiskan banyak waktu di lapangan basket.

Apakah Anda akan memainkan bola basket dengan harga fantastis ini?
Read More..

Kamis, 30 Januari 2014

Beda Wig Beda Status Sosial

Wig sudah banyak sekali mewarnai perjalanan hidup manusia. Rambut palsu ini telah banyak digunakan untuk berbagai kepentingan. Seperti rambut asli yang berperan sebagai mahkota, wig juga menjadi bagian yang sangat penting dalam membentuk penampilan manusia. Karena itu, wig digunakan secara luas.

Saat ini bahkan ada kegunaan lain dari wig, yakni penutup aurat. Bagi umat Muslimat, rambut adalah aurat yang harus ditutup. Karen itu sebagian mereka mengenakan kerudung atau jilbab untuk menutup rambutnya. Beberapa negara rupanya kurang nyaman dengan penggunaan kerudung atau jilbab ini dan melarangnya.

Supaya tidak terkena larangan dan tetap bisa menutup aurat, sebagian Muslimat menggunakan wig sebagai penutup jilbabnya. Jadi, mereka tetap mengenakan jilbab untuk menutup rambutnya. Kemudian, jilbab itu mereka tutupi dengan wig supaya tidak melanggar larangan.

Berdasar artefak dan gambar-gambar di dinding gua, terlihat bahwa wig mulai dikenakan sejak zaman mesir kuno. Di zaman itu, wig tidak hanya dikenakan untuk menjaga penampilan, tapi juga untuk menunjukkan kelas sosial yang mengenakannya. Makin tinggi status sosialnya, maka makin mahal pula wig yang dikenakannya.

Wig yang berharga mahal terbuat dari rambut asli manusia. Perempuan kelas bangsawan di Mesir Kuno paling suka mengenakan wig yang terbuat dari rambut panjang dan terbelah menjadi tiga, atau kerap disebut goddress.

Selain jadi simbol status sosial, saat itu wig juga punya fungsi spiritual. Masyarakat Mesir Kuno meyakini bahwa wig juga akan menjadi penghias kehidupan di alam setelah kematian. Mereka pun rela menghabiskan banyak waktu untuk merawat wig dengan minyak nabati maupun hewani. Saat pemiliknya meninggal, wignya juga ikut dikubur.

Masyarakat yang hidup di era Yunani Kuno juga sudah mengenakan wig. Situs randomhistory.com mengisahkan bahwa Kaisar Hanibal yang hidup pada 247 tahun hingga 183 tahun sebelum Masehi punya dua jenis wig. Satu jenis wig untuk memperbaiki penampilannya, dan satu lagi wig untuk mengEnteflase penampilan dalam suasana perang.

Dalam perjalanan sejarah, wig pun mengalami pasang surut. Setelah memiliki fungsi sebagai pembeda status sosial dan pemenuhan kebutuhan spiritual, di Abad Pertengahan Eropa, wig justru mengalami masa surut. Saat itu, kebanyakan kaum wanita yang menikah menutup rambutnya. Saat itulah wig menjadi kurang populer.

Seiring dengan itu, pihak gereja juga tidak menyukai keberadaan wig. Saat itu wig dianggap sebagai simbol setan. Di abad ke-15 kaum pria mulai kembali mengenakan wig untuk menutupi kebotakannya saat memasuki usia senja. Di tahun 1450 wig juga banyak digunakan untuk menutup kepala yang ditumbuhi kutil atau bisul.

Memasuki akhir abad ke-16, wig kembali naik daun. Hal ini ditandai dengan kesediaan Ratu Elizabeth untuk mengenakan wig dalam menjaga penampilannya. Pada sekitar tahun 1558, kaum perempuan Eropa mulai kembali gemar mengenakan wig. Posisi wig pun kembali menjadi penting, yakni sebagai bagian yang tak terpisahkan dari busana kaum wanita.

Perkembangan wig pun semakin positif. Memasuki abad ke-20 wig kembali dipopulerkan dalam peragaan busana bertajuk Paris Fashion Show. Saat itu, piƱata rambat Carita mendesain wig untuk model terkemuka Givenchy yang tampil dalam peragaan tersebut. Kemudian majalah Life menuliskan kisah wig secara panjang lebar.

Read More..

Rabu, 01 Januari 2014

Pakar Shila Amzah Perlu Orang Tengah


Pakar: Shila Amzah Perlu Orang Tengah
Pakar: Shila Amzah Perlu Orang Tengah - LAMAN sosial menjadi medan masyarakat masa kini melepaskan perasaan baik sedih mahupun sebaliknya.
Minggu lalu, penyanyi popular, Shila Amzah mencuri tumpuan umum selepas melahirkan perasaannya di laman mikro Twitter dan Youtube ekoran konflik cinta yang dihadapinya.
Pensyarah Sekolah Psikologi dan Pembangunan Manusia, Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan, Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof. Dr. Khaidzir Ismail berkata, perkara itu merupakan tindakan biasa ekoran berlaku perubahan zaman.
“Jika dahulu orang guna surat untuk menyatakan perasaan apabila tak nak melepaskannya secara berdepan. Ada yang guna orang tengah dan sekarang ini, orang guna laman sosial apabila tak dapat berterus terang atau berhadapan dengan orang yang disayangi.
“Itu yang menyebabkan mereka melepaskan perasaan dalam sumber lain contohnya Facebook, Twitter, YouTube dan sebagainya,” katanya kepada Sinar Harian Online.
Namun, menurut beliau, jika melibatkan banyak pihak tindakan tersebut tidak matang berikutan perkara tersebut sewajarnya diperbincangkan.
“Kalau dilihat dari beberapa aspek… itu (guna laman sosial luah perasaan) tidak matang. Sepatutnya perkara itu dibawa berbincang, tetapi oleh kerana ketidakmatangan itu, ia berlaku. Kenapa orang tak matang? Sebab dalam keadaan tertekan, fikiran terganggu dan tidak stabil.
“Sebab itu dia tidak boleh memberi pertimbangan yang waras. Maka, dia fikir tindakan itu dapat menyelesaikan masalah. Dia beranggapan itu yang terbaik,” katanya.
Menurutnya, jika konflik ini berterusan, pihak yang terlibat akan terluka daripada segi emosi.
“Andai perkara ini berterusan, individu terbabit akan terluka daripada segi emosi. Terguris hati. Dalam hal ini, perlu ada orang tengah.
“Cari orang tengah yang dapat menyelesaikan masalah ini. Kalau kita tengok sebenarnya kecil saja masalah itu tetapi kerana bermain dengan perasaan, ia jadi semakin besar,” katanya.
Tambahnya, “orang yang memerhati jangan pula mengeruhkan lagi keadaan.”
Shila dikatakan menghilangkan diri sehingga menyebabkan ayahnya, ND Lala membuat laporan polis.
Berhubung tindakan Shila melarikan diri untuk menenangkan perasaan, Khaidzir berkata, “ia bergantung pada individu.”
“Terpulang. Ada sesetengah orang tak mahu mengeruhkan keadaan, dia tak akan buat tindakan begitu. Tetapi ada sesetengah orang yang buat juga sebab ada pendirian dia sendiri,” kata beliau.
Dalam pada itu, Shila disifatkan tidak stabil ketika membuat keputusan.
“Apabila dilamun kemanisan cinta, maka dia tidak dapat memberi pertimbangan yang waras.
“Kalau dia matang atau waras, dia akan fikir kalau… aku buat begini, bagaimana keluarga aku… bagaimana kerjaya aku dan bagaimana dengan peminat aku?
“Tetapi apabila dia sudah normal kembali, barulah dia akan nampak siapa ayahnya, siapa peminatnya, yang mana kerjayanya dan sebagainya,” katanya.
Beliau juga meramalkan konflik ini akan berakhir dalam masa terdekat.
“Isu ini akan berakhir juga. Tak lama. Orang lain pun banyak yang menghadapi masalah seperti ini cuma tidak diberi perhatian seperti ini. Memandangkan dia ‘public figure’, ia menambah tekanan,” katanya.
Dalam pada itu, seorang kaunselor dari pusat psikologi juga berpendapat bahawa pasangan selebriti, Shila dan Sharnaaz Ahmad harus berbincang bagi menangani konflik kisah cinta mereka.
“Jalan terbaik adalah bawa berbincang. Berbincang antara keluarga bagi kedua-dua belah pihak. Mungkin nak letak syarat, berapa tahun perlu tunggu dan sebagainya.
“Dia sayangkan mak ayahnya, keluarganya dan pada masa yang sama dia sayang juga pada kekasihnya.
“Penyelesaiannya adalah berkahwin tetapi sekarang mungkin tak boleh. Jadi, kedua-dua belah pihak perlu fikir,” katanya.
Mengulas soal tindakan penyanyi berusia 23 tahun ini yang menggunakan media sosial untuk meluahkan perasaan, beliau menjelaskan:
“Dia (Shila) tak ada orang nak diajak berbincang ketika itu… tak ada orang yang nak memberi dia pandangan atau sokongan yang lebih rasional, jadi dia terpaksa guna laman sosial.
“Apabila emosi terganggu, tak kira kita ini ‘public figure’ ke atau sesiapa saja, apa pun boleh berlaku terutama sekali jika dia ‘public figure’,” katanya.
Tambah beliau, “ada orang kata macam-macam… lagi berkecamuk fikiran dia. Mungkin ada orang yang kutuk atau marah dia…dia akan rasa kecewa.”
Katanya, dari sudut kaunseling keluarga, perbincangan merupakan jalan terbaik bagi mencapai persetujuan bagi kedua-dua belah pihak.
“Mungkin ayahnya berpendapat, jangan kahwin sekarang adalah yang terbaik. Itu dari sudut pandangan ayahnya, tetapi dari sudut perasaan anak, kita tak tahu. Sama ada kecewa, tertekan atau patah hati.
“Sebagai ibu bapa, kita sayang anak tetapi kita kena hormati perasaan anak juga terutama sekali apabila anak sudah menjangkau usia 20-an. Ini adalah lumrah, apabila sampai satu masa mereka perlukan seseorang yang disayangi.
“Perkara ini dalaman… dalam psikologi kita sebut sebagai emosi. Jika, emosi dia terganggu kita tak tahu apa akan berlaku, kita tak nampak. Andai si anak bertindak melarikan diri dari rumah atau berkahwin di Thailand, ia mungkin menjadi masalah,” katanya yang berharap
perkara negatif itu tidak berlaku. – Sinar Harian
Read More..

Mengapa Malaysia Takut Dengan Pemerhati Bebas

greenboc 

Pemantau bebas, mengapa Msia begitu gelabah?

Senator bebas Australia, Nick Xenophon menganggap sebagai munasabah permintaan Ketua Pembangkang, Datuk Seri Anwar Ibrahim untuk pemerhati bebas dari rantau itu bagi memantau perjalanan pilihan raya Malaysia.

Xenophon, yang berasal dari Australia Selatan menganggap media Malaysia melaporkan bahawa Australia memohon untuk campurtangan dalam pilihan raya Malaysia sebagai penyampaian yang salah, direka dan memutarbelitkan kedudukan sebenar.

"Mengapa kerajaan Malaysia begitu mengelabah mengenai permintaan munasabah Anwar untuk pemerhati bebas dari rantau itu.

"Apa yang Anwar minta ialah pilihan raya di Malaysia yang bebas, adil dan bersih dan Australia - sebagai jiran dan rakan Malaysia - memainkan peranan jika diminta," katanya dalam satu kenyataan.

Xenophon menyerahkan surat peribadi Anwar kepada Menteri Luar Australia Bob Carr minggu lepas.

Beliau berkata tidak ada apa dalam permintaan kepada Carr itu yang boleh ditafsirkan sebagai campurtangan oleh negara dalam hal ehwal negara lain.


Laporan sebelum ini
klik untuk baca



Read More..

Fida Ibrahim Tempelak Produksi Abai Keselamatan


PETALING JAYA – Pelakon Fida Ibrahim akhirnya membuka mulut dengan menempelak produksi drama Kampungku dan Aidiladha sebagai tidak profesional sehingga memaksanya meninggalkan diri dari lokasi.

Fida atau nama sebenarnya Rafidah Ibrahim, 27, berkata, dia meninggalkan lokasi pada hari terakhir penggambaran selepas memikirkan banyak faktor dalam produksi termasuklah kecewa dengan lokasi, rombakan skrip dan keselamatan yang tidak terjamin.

“Jujur saya katakan saya tinggalkan lokasi penggambaran pada hari terakhir selepas diminta berbuat demikian oleh pengurus saya kerana merasakan permintaan tambahan pihak produksi terhadap adegan terakhir telefilem itu tidak munasabah.

“Bayangkanlah dalam adegan terakhir telefilem itu, pelakon diminta masuk ke dalam hutan iaitu sebuah kawasan yang baru diteroka. Ketika sampai di situ, saya mula bimbang akan keselamatan diri seperti faktor dipatuk ular dan sebagainya.

“Pemilihan lokasi dalam hutan untuk babak yang tidak sepatutnya itu menyebabkan saya nekad berbuat demikian kerana risau akan keselamatan diri saya,” jelasnya kepada mStar Online pada Khamis.

mStar Online pada Khamis melaporkan penerbit drama berkenaan iaitu Hazmimi Johar kesal dengan sikap pelakon itu yang telah menimbulkan masalah termasuklah meninggalkan set penggambaran di Baling, Kedah pada Ahad lalu.

Hazmimi berkata, pelakon itu berbuat demikian gara-gara tidak berpuas hati dengan adegan akhir telefilem berkenaan apabila terdapat skrip yang dikatakan cuba menyindirnya.

Dalam perkembangan sama, Fida berkata adalah tidak adil bagi pelakon sepertinya dilayan dengan buruk dan tidak profesional sedangkan dia cuba memberi komitmen sepenuhnya untuk menjayakan telefilem itu.

“Saya sedar akan perkara itu tetapi apa yang saya lakukan adalah untuk membetulkan masalah yang saya lihat terutamanya dari segi keselamatan para pelakon yang dipandang ringan terutamanya ketika di lokasi seperti dalam hutan yang mungkin mendatangkan bahaya kepada kami.

“Pun begitu, saya tidak pernah membuat kekecohan di set sebaliknya memberitahu apa yang tidak kena kepada pengurus saya bagi memberi ruang untuk dia berbincang dengan pengurus produksi mengenai masalah yang diutarakan,” katanya.
Tambah Fida, kebanyakan pelakon telefilem itu turut merungut mengenai pelbagai perubahan skrip dan lokasi pada saat-saat akhir namun tidak berani untuk bersuara.

Ia termasuk soal bilik hotel yang tidak selesa diberikan kepadanya selain pindaan terhadap skrip yang berbeza daripada skrip asal.

Sementara itu, Fida berkata, dia telah membuat laporan kepada Biro Aduan Persatuan Seniman Malaysia (Seniman) mengenai masalah tersebut bagi menyelesaikan kemelut yang berlaku di antara mereka.

“Buat masa ini saya tidak mahu mengulas mengenai tindakan selanjutnya sebaliknya menyerahkan kepada pihak Seniman untuk membantu menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Telefilem Kampungku dan Aidiladha diarahkan oleh Shuaimi Lua Abdullah dan diterbitkan oleh Langkah Karya Sdn Bhd untuk siaran bersempena Hari Raya Aidiladha di TV3.

Selain Fida, drama tersebut turut dilakonkan oleh Zalif Sidek, Razak Ahmad, Syafiq Kyle, Ameera Rusly dan Aidil Aziz. – mStar
Read More..